Kamis, 30 Oktober 2008

Pasca Bentrok Donggala, Massa Ambarawa Sandera Mobil Dinas


DONGGALA - Unjuk rasa massa yang menamakan diri Aaliansi Masyarakat Banawa dan Pantai Barat, selasa (28/10) di kantor KPU Donggala, yang berakhir bentrok, akhirnya berbuntut panjang. Kelompok massa berupaya melumpuhkan aktivitas pemerintahan Kabupaten Donggala, dengan membarikade jalur barat jalan Trans Sulawesi dan menyandera seluruh mobil dinas. 
Namun, polisi tidak kalah sigap. Ratusan anggota Kepolisian Resort Donggala dari berbagai satuan, langsung melakukan pengawalan di sepanjang jalur tersebut. Upaya massa aliansi melumpuhkan kota Donggala, Rabu kemarin, berhasil digagalkan tidak kurang dari 12 peleton anggota polisi.
Mobil-mobil bus milik pemerintah kabupaten donggala yang mengangkut para pegawai negeri sipil, dikawal oleh aparat kepolisian. Di sepanjang jalan, aparat intelijen dan reserse juga disiagakan. Akhirnya, massa yang hendak membarikade jalur tersebut, tidak dapat melakukan apa-apa, namun mereka mengancam akan menahan dan menyita semua mobil dinas milik pemerintah setempat, sampai terpenuhinya tuntutan mereka agar KPUD membatalkan Pilkada 16 Oktober lalu.
Aksi ini dipicu bentrok pada Sselasa siang lalu di kantor KPUD setempat. Ratusan massa kocar-kacir setelah dipukuli oleh massa yang pro Keputusan KPUD menetapkan pasangan Habir Ponulele dan Aly Lasamaulu menjadi bupati dan wakil bupati Donggala periode 2009-2014.
Massa makin kocar-kacir setelah aparat kepolisian dari satuan Brigade Mobil Daerah Sulteng melepaskan gas air mata.

Sampai saat ini, aparat masih terus berjaga di kantor KPUD Donggala , dengan menyiapkan mobil meriam air dan barikade kawat berduri. (ahmad/mal)

Photo by: ahmad muhsin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar atas semua tampilan blog ini demi kesempurnaan.