Kamis, 30 Oktober 2008

Listrik Tak Menentu, Home Industry Merugi


PALU- Adanya pemadaman listrik yang tidak menentu serta harga minyak tanah yang tidak stabil, membuat sebagian Home Industry mengalami kerugian.
Kepada Media Alkhairaat, Misti, salah seorang pembuat tempe Rabu, (29/10) mengakui, penurunan omset sangat dirasakan dalam pekan terakhir. Jika sebelumnya dia bisa membuat tempe sebanyak 100 kg, karena kondisi listrik yang sering padam, dia hanya mampu menghasilkan tempe sebesar 50 kg.
Pengeluarnya pun tidak sebanding dengan pemasukan dari hasil penjualan, karena banyak permintaan pelanggan yang tidak terpenuhi.
”Selama empat tahun salah membuat dan menjual tempe, saat ini saya mengalami kerugian,” ujarnya.
Hal senada pula dilontarkan Yujio Efendi salah seoarang penjual keripik ubi. Yujio mengatakan, saat harga minyak tanah dan lisrtik stabil, dalam sehari dia dan istrinya biasa menghasilkan keripik sebanyak satu karung. “Saat listrik tak menentu dan harga minyak tanah amburadul, kami hanya bisa membuat paling sedikit setengah karung dalam sehari,’’ keluhnya.
Akibat dua faktor itu, omsetnya menurun hingga 30 persen dibanding sebelumnya. Karena, harga bahan baku ikut naik. Harga ubi yang biasanya Rp20.000 dalam sekarung, saat ini menjadi Rp60.000per karung.
“Itulah yang membuat kami tidak bisa mengembankan usaha. Dan akhirnya berpengaruh pada omset,’’ tandasnya.(rhia/mal)

Photo by: rhia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar atas semua tampilan blog ini demi kesempurnaan.